Sabtu, 13 April 2013

Psikologi

             Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang banyak mempelajari berbagai tingkah laku manusia dan hubungannya dengan lingkungan manusia tersebut. Setiap manusia memiliki tingkah laku yang berbeda. Tiap tingkah laku mereka dipengaruhi oleh oleh banyak hal, baik faktor dari dalam diri maupun dari luar dirinya.
Faktor dalam diri manusia yang mempengaruhi tingkah laku mereka adalah kepribadian yang ada dalam diri manusia tersebut. Karena itulah Psikologi juga perlu memahami kepribadian agar bisa memahami tingkah laku manusia.
Tiap manusia mempunyai kepribadian yang beragam. Tiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda. Karena kompleksnya masalah kepribadian ini, Psikologi juga mengkhususkan kajiannya dalam Psikologi Kepribadian.

Pengertian Kepribadian Secara Umum

               Kepribadian mempunyai definisi yang beragam dan luas. Ada begitu banyak definisi yang diberikan oleh para ahli. Perbedaan definisi itu terjadi karena adanya perbedaan dalam penyusunan teori, metode penelitian, dan cara pengukurannya.
Kepribadian dalam bahasa Inggris disebut dengan “personality”. Personality sendiri berasal bahasa Romawi, yakni dari kata “Persona”.  Persona pada zaman Romawi kuno merupakan topeng yang sering digunakan oelh para pemain sandiwara.
Jika melihat secara umum, maka personality bisa diartikan sebagai sesuatu yang menunjuk kepada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-invidu yang lainnya.
Banyak yang berpendapat bahwa pengertian kepribadian secara umum itu terlihat lemah. Pengertian kepribadian secara umum hanya menilai perilaku yang dapat diamati saja tanpa melihat kemungkinan kalau ciri-ciri ini bisa berubah karena adanya pengaruh dari situasi di sekitarnya.
Selain itu definisi ini lemah karena sifatnya yang “evaluatif” (menilai). Padahal, biar bagaimana pun, yang namanya kepribadian itu tidak bisa dinilai baik ataupun buruk karena ia bersifat “netral”.
Berikut ini golongan tipe kepribadian secara umum.

1. Tipe Sanguin

               Tipe kepribadian yang satu ini mempunyai banyak kekuataan, bersemangat, mempunyai gairah hidup, menguasai keadaan/lingkungan, menyenangkan.
Dengan kekuatan yang dia miliki tipe kepribadian ini menjadi sosok pusat perhatian orang orang apalagi jika berada dalam kumpulan beberapa gadis/forum tertentu, penampilanya yang berkharisma membuat orang disekitarnya menjadi pusat perhatian.
                Dalam dunia pekerjaan juga tipe sanguin dengan seamangat yang ber api api serta cekatan dalam bekerja. Tipe pekerjaaan yang cocok adalah pekerjaan yang tidak terlalu memperhatikan ketelitian.
Disamping itu kelemahan yang dia miliki adalah cenderung impulsive (hasrat untuk melakukan sesuatu), bertindak sesuai kemauan atau emosi hatinya atau keinginanya, dengan emosi yang tidak stabil, sanguins biasa jatuh cinta dengan seseorang hari ini dan hari lain dengan orang lain, suka buat sensasi dan sifat kekanak kanakan sering timbul.
                Dia cenderung sulit menguasai diri jika sudah berada dalam puncak emosiaonal sehingga cenderung mengabaikan dan menyakiti hati orang yang berada disekitarnya. Dengan control diri yang tidak begitu kuat sehingga cenderung melakukan beberapa kesalahan/dosa.

2. Tipe Melankolis

               Tipe kepribadian ini dikategorikan sebagai tipe kepribadian yang paling kaya dari antara tipe kerpibadian yang lainya. Tipe ini mempunyai karakter dasar analisis yang kuat, rasa seni yang tinggi, perfeksionis, sensitive,berbakat dan rela berkorban, optimis, pantang menyerah, suka keterautan, dan melakukan pekerjaan dengan berusaha mencapai hasil 100 %, selalu mengandalkan perasaan dalam melakukan segala sesuatu.
                Karena itu orang kolerik hampir tidak menemukan kesulitan untuk memimpin. Potensi itu sangat besar di dalam dia. Dialah yang sering menyulut massa (agitator). Ia juga dikenal sebagai organisator yang bijaksana, karena ia tidak mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan sendiri, sekali dia menyatakan “ya” dalam mengambil bagian atas sesuatu maka ia akan menekuninya sampai tuntas.
Tipe Melankolis adalah tipe yang introvert (tertutup) dalam perasaan tetapi jika sewaktu waktu berada dalam puncak sukacitanya ia bisa menjadi ekstovet (terbuka).
                Dengan kemampuan berpikir dan analitis. Karenanya ia sangat menghargai karya-karya musik, sastra, seni. Dalam pekerjaan, ia selalu melakukan yang terbaik. Ia tidak akan menerima suatu tanggungjawab apabila yang lain belum juga ia selesaikan. bagi melankolik, yang penting selesai dengan sempurna
                Tipe kepribadian melankolis cenderung mengkritik terrhadap orang lain, kalau ia melihat ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya. Selalu curiga pada hal-hal yang baru, termasuk pada orang lain. Karena itu ia sulit mendapat kawan. Ia terlalu idealis dan teoritis.
Karena terlalu banyak pertimbangan, akibatnya sulit mengambil keputusan, apalagi untuk untuk mengungkapkan perasaan terhadap orang yang dia cintai sangat sulit bagi melankolis, Tidak muda bagi melankolis untuk tertawa terbahak bahak ditengah keramaian disekitarnya.

3. Koleris

               Tipe kepribadian yang satu ini biasanya ditandai dengan semangatnya yang berapi-api, cekatan, aktif, mempunyai kemauan keras, mampu untuk mandiri dan berpikir praktis.
Saat berinteraksi itulah kepribadian mereka terwujud dalam tingkah laku. Sedangkan kaitan dengan Psikologi Perkembangan karena kepribadian manusia terbentuk berdasarkan perkembangan suatu individu sejak ia masih kecil hingga dewasa.
               Berpikiran keras dan kemauan keras ,berpegang pada prinsip sendiri tanpa memperhatiak pendaptr yang disekitarnya, Ia selalu puas dengan dirinya sendiri, tanpa harus ditentukan orang lain, tidak mudah ditekan, justru tekanan tersebut akan dia jadikan motivasi dalam berbuat. Ia tidak perlu diajar berpikir positif, sebab ia mudah menanggapi segala sesuatu itu positif.
Sikapnya optimis. Di kala semua orang telah menyerah kepada keadaan, orang kolerik tetap memandang kepada masa depan yang penuh harapan. Bagi dia tidak ada langkah menyerah. Hal ini berhubungan dengan sikapnya yang berani, tidak kenal takut.
                Hal yang paling sedikit berkembang bagi tipe koleris adalah berhubungan dengan emosinya yang meledak ledak,tidak mudah berempati kepada orang lain, bahkan tidak mudah untuk mengekpresikan perasaan kepada orang lain apalagi kepada seorang wanita sekalipun dia adalah orang yang dia cintai..

4. Plegmatis

              Tipe plegmatis merupakan tipe kepribadian yang sifatnya alamiah, pendamai, tidak suka kekekarasan, mudah diajak bergaul, ramah dan menyenangkan sehingga tidak heran jika mempunyai teman dimana mana. Sifatnya yang humoris membuat dia disukai oleh orang orang disekitaarnya.
Tempramen yang paling stabil diantara ke empat tempramen adalah plegmatis. Plegmatis bekerja tanpa tekanan, mempertahankan apa yang menjadi peraturan, sangat berhati hati dalam mengambil tindakan. Menguasai diri dengan baik dan introspektif, perencana yang matang.
               Tetapi kelemahanya adalah cenderung mengabil mudahnya saja, tidak mau susah, tidak mau berkorban bagi yang lain, Cenderung menonton, mengkritik yang berbobot. pasif menjadi cirri khas nya. Ia tidak begitu antusias dalam segala hal, kurang percaya diri tidak bisa kompromi dan lebih memilih tidak melakukan sesuatu ketimbang terlibat dalam segala sesuatu.
Merasa dirinya paling benar sehingga orang yang disekitarnya sering kesal dan tidak suka sama dia. Sikapnya membutuhkan seseorang yang peduli dan mau mendorong untuk melakukan sesuatu untuk perkembangan dirinya.
               Yang menjadi pertanyaan, berada dalam tipe kepribadian yang manakah Anda diantara ke empat kepribadian di atas? Atau apakah kita merupakan gabungan dari beberapa tipe kepribadian tersebut?, Jika Anda sanguine bukan tidak mungkin ada sifat kolerik , plegmatis atau, melankolis juga.
Bisa aja dalam tipe kepribadian kita terdapat ke empat bagian tersebut hanya saja satu tipe kepribadian yang paling dominant.
               Terus apakah kelemahan yang terdapat dalam kepribadian itu akan tetap melekat dalam hati kita? Jawabanya adalah setiap kelemahan bisa diubahkan menjadi kekuatan dengan cara penyerahan diri kepada Tuhan sebagai otoritas pengambil keputusan.
Didalam Dia semua bisa diubahkan. Tuhan memperlengkapi setiap umatnya dengan kekuatan dan kelemahan masing masing dengan satu tujuan untuk saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.

Pengertian Kepribadian dalam Psikologi

               Teori Sigmund Freud mengenai kepribadian merupakan yang paling sering dibahas dalam Psikologi. Teori Sigmun ini sering menjadi rujukan untuk memberi pemahaman terhadap kepribadian dalam diri manusia.
                Freud berpendapat bahwa kepribadian manusia merupakan suatu struktur yang terdari atas tiga sistem, yakni ID, Ego, dan Superego. Ketiga sistem ini saling berkaitan dan berekonsiliasi dan kadang terjadi konflik yang menghasilkan wujud tingkah laku dari diri manusia.
                Selain Sigmund Freud, Psikologi juga sering menggunakan teori dari George Kelly dalam mengkaji kepribadian. George Kelly berpendapat kalau kepribadian dipandang sebagai suatu cara yang unik dari individu dalam mengartikan berbagai pengalaman-pengalaman hidupnya.
                Definisi kepribadian juga dirumuskan oleh Gordon Allport sebagai sesuatu yang ada dalam diri manusia yang membimbing dan memberi arah kepada semua tingkah laku individu yang bersangkutan.
Dalam rumusannya tentang kepribadian Allport memakai istilah “Sistem Psikofisik” yang menunjukan kalau jiwa dan raga manusia merupakan suatu sistem yang terpadi. Jiwa dan raga manusia tidak dipisahkan satu sama lain. Tingkah laku manusia merupakan hasil dari sistem interaksi antara keduanya.
                Allport berpendapat kalau setiap manusia (individu) memiliki kepribadiannya sendiri. Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda satu sama lain. Menurut Allport, tidak ada dua orang yang berperilaku sama.
                Kepribadian (personality) adalah suatu kebulatan yang memiliki sifat yang kompleks. Di mana kekompleksannya tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, baik itu faktor dari luar maupun dari dalam diri manusia itu sendiri.  Dari perpaduan semua faktor itu menghasilkan suatu gambaran yang unik dalam diri manusia. Jadi, setiap manusia akan mempunyai kepribadian yang berbeda atau pun tidak benar-benar sama persis.
                Psikologi Kepribadian punya kaitan yang erat dengan psikologi bidang lain seperti Psikologi Sosial dan Psikologi Perkembangan. Kaitan dengan Psikologi sosial karena manusia selalu melakukan interaksi sosial dengan lingkungan sekitarnya.

Jumat, 12 April 2013

Algoritma Bresenham


 http://homes.esat.kuleuven.be/~sistawww/biomed/eegfmri/images/logos/logo_matlab.gif

 
          Prosedur untuk menggambar kembali garis dengan membulatkan nilai x atau y kebilangan integer membutuhkan waktu, serta variable x,y dan m merupakan bilangan real karena kemiringan merupakan nilai pecahan. Bressenham mengembangkan algoritma klasik yang lebih menarik, karena hanya menggunakan perhitungan matematika dengan bilangan integer. Dengan demikian tidak perlu membulatkan nilai posisi setiap pixel setiap waktu. Algoritma garis Bressenhem disebut juga midpoint line algorithm adalah algoritma konversi penambahan nilai integer yang juga dapat diadaptasi untuk menggambar sebuah lingkaran. 
Langkah-langkah untuk membentuk garis menurut algoritma ini adalah : 

  1. Tentukan dua titik yang akan dihubungkan dalam pembentukan garis. 
  2. Tetukan salah satu titik disebelah kiri sebagai titik awal (x 0, y 0 ) dan titik lainnya sebagai titik akhir (x1,y1 ). 
  3. Hitung x, y, 2 x, dan 2 y – 2 x. 
  4. Hitung parameter p0 = 2 y – x. 
  5. Untuk setiap xk sepanjang jalur garis, dimulai dengan k = 0 bila bila pk <0 maka titik selanjutnya (xk+1,yk) dan pk+1 = pk +2 y bila tidak maka titik selanjutnya adalah (xk +1, yk +1) dan pk+1 = pk +2y–2 x.
  6. Ulangi langkah nomor 5 untuk menentukan posisi pixel selanjutnya, sampai x = x1 dan y = y

Algoritma  Bresenham  merupakan  algoritma  penggambaran  garis  yang  efisien  dengan menggunakan perhitungan incremental integer.   Prinsip dari algoritma Bresenham adalah :
1.  Sumbu vertikal memperlihatkan posisi scan line.
2.  Sumbu horizontal memperlihatkan kolom pixel
3.  Pada  tiap  langkah, penentuan pixel selanjutnya didasari oleh parameter  integer yang
nilainya proporsional dengan pengurangan antara vertical separations dari dua posisi  piksel dari nilai actual.


 


 Ini Source Codenya :

function bresenham_line()
clc
clear all
point = input('Input Koordinat[ x0 y0 x1 y1]: ');
x0 = point(1);
y0 = point (2);
x1 = point(3);
y1 = point (4);
if (abs(point(4)-point(2)) > abs(point(3)-point(1)))       % If the line is steep                                
    x0 = point(2);y0 = point(1); x1 = point(4);y1=point(3);% then it would be converted to 
    token =1;                                              % non steep by changing coordinate
else
    x0 = point(1);y0 = point(2); x1 = point(3);y1=point(4);
    token = 0; 
end
if(x0 >x1)
    temp1 = x0; x0 = x1; x1 = temp1;
    temp2 = y0; y0 = y1; y1 = temp2;
end
dx = abs(x1 - x0) ;                              % Distance to travel in x-direction
dy = abs(y1 - y0);                               % Distance to travel in y-direction
sx = sign(x1 - x0);                              % sx indicates direction of travel in X-dir
sy = sign(y1 - y0);                              % Ensures positive slope line
clf, subplot(2,1,1) ,hold on , grid on ,axis([x0-1 x1+1 y0-1 y1+1]);
title('Bresenham Line Generation Algorithm: Point form')
x = x0; y = y0;                                  % Initialization of line
param = 2*dy - dx ;                              % Initialization of error parameter
for i = 0:dx-1                                   % FOR loop to travel along X
    x_coord(i+1) = x;                            % Saving in matrix form for plot
    y_coord(i+1) = y;
    if (token ==0)                               % Plotting in point form 
        plot(x,y,'r*');                          % For steep line coordinate is again
    else                                         % converted for actual line drawing.
        plot(y,x,'r*');
    end
    param = param + 2*dy;                        % parameter value is modified
    if (param >0)                                % if parameter value is exceeded
        y = y +1*sy;                             % then y coordinate is increased
        param = param - 2*(dx );                 % and parameter value is decreased
        
    end
    x = x + 1*sx;                                % X-coordinate is increased for next point
end
subplot(2,1,2)                                   % Plotting in line fragment form
if (token ==0)
    plot(x_coord,y_coord,'r-','LineWidth',2);
else
    plot(y_coord,x_coord,'r-','LineWidth',2);
end
grid on
axis([x0-1 x1+1 y0-1 y1+1]);
title('Bresenham Line Generation Algorithm: Line fragment form')
 
 
Selamat mencoba, semoga sukses

Membuat Garis DDA ( Digital Differential Analyzer )

.Titik dan Garis 

Pembentukan titik dilakukan dengan mengkonversi suatu posisi titik koordinat dengan program aplikasi ke dalam suatu operasi tertentu menggunakan output. Random-scan (vektor ) system menyimpan instruksi pembentukan titik pada display list dan nilai koordinat menentukan posisi pancaran electron ke arah lapisan fosfor pada layer. Garis dibuat dengan menentukan posisi titik diantara titik awal dan akhir dari suatu garis.

Algoritma garis DDA 
  
Algoritma  Digital  Differential  Analyzer  (DDA)  adalah  algoritma  pembentukan  garis  berdasarkan  perhitungan  dx maupun  dy  dengan menggunakan  rumus  dy  = m.dx.  Garis  dibuat  dengan  menentukan  dua  endpoint  yaitu  titik  awal  dan  titik  akhir.  Setiap  koordinat titik yang membentuk garis diperoleh dari perhitungan kemudian dikonversikan  menjadi nilai integer.
Keuntungan  dari  algoritma  ini  adalah  tidak  perlu  menghitung  koordinat  berdasarkan  persamaan  yang  lengkap  (menggunakan  metode  offset).  Sedangkan  kerugiannya adalah adanya akumulasi Round-off errors,  sehingga garis akan melenceng  dari garis lurus, selain itu operasi round-off juga menghabiskan waktu..
 
 


 
 
DDA adalah algoritma pembentukan garis berdasarkan perhitungan x dan y, menggunakan rumus y = m. x. Garis dibuat dengan menentukan dua endpoint yaitu titik awal dan titik akhir. Setiap koordinat titik yang membentuk garis diperoleh dari perhitungan, kemudian dikonversikan menjadi nilai integer. Langkah-langkah pembentukan menurut algoritma DDA, yaitu :
1. Tentukan dua titik yang akan dihubungkan.
2. Tentukan salah satu titik sebagai titik awal (x0, y0) dan titik akhir (x1, y1).
3. Hitung x = x1 - x0 dan y = y1 - y0. 4.
    Tentukan step, yaitu jarak maksimum jumlah penambahan nilai x maupun nilai y dengan cara :
    bila nilai | y| > | x| maka step = nilai | y|. bila tidak maka step = | x|.
5. Hitung penambahan koordinat pixel yaitu x_increment = x / step dan y_increment = y / step.
6. Koordinat selanjutnya (x+x_incerement, y+y_increment).
7. Posisi pixel pada layer ditentukan dengan pembulatan nilai koordinasi tersebut.
8. Ulangi step 6 dan 7 untuk menentukan posisi pixel selanjutnya, sampai x = x1 dan y = y


 
 
Contoh : Untuk menggambarkan algoritma DDA dalam pembentukan suatu garis yang menghubungkan titik (10,10) dan (17,16), pertama-tama ditentukan dx dan dy, kemudian dicari step untuk mendapatkan x_increment dan y_increment.
deltax = x1 - x0 = 17-10 = 7
deltay = y1 - y0 = 16 -10 = 6
selanjutnya hitung dan bandingkan nilai  absolutnya.
|deltax| = 7 
|deltay| = 6
karena |deltax| > |deltay|, maka step = |deltax| = 7, maka diperoleh :
x_inc = 7/7= 1
y_inc = 6/7 = 0,86

Setelah kita mengetahui teori Algoritma garis DDA langsung saja kita praktekkan ke program.


Implementasi Membuat garis dengan DDA adalah sebagai berikut :
 

Hasilnya akan tampak seperti gambar berikut :



sekian terima kasih

Terbit Lapak

Lapak

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by dyan123 - Premium Blogger Themes | cheap international calls